5 Sifat Yang Harus Dimiliki Sejarawan

5 Sifat Yang Harus Dimiliki Sejarawan


 Jika kalian ingin belajar sejarah dan mendalaminya, kemudian kalian ingin meneliti tentang sejarah suatu peradaban, maka ada beberapa hal yang wajib kamu miliki. Dikutip dalam buku Manhaj Al-Bahsti Fi Al-Tarikh Al-Qadim terdapat 5 sifat yang harus dimiliki oleh sejarawan.



1. Sabar

 Maksud sabar di sini ketika seorang sejarawan sedang mengumpulkan materi ilmiah yang akan dia teliti, dari buku dan peninggalan yang tertulis, mengobservasi segala bentuk kejadian yang mungkin terjadi di masa lalu. Begitu juga sabar dalam membaca dan menerjemahkan buku-buku yang berbeda dengan bahasa yang akan gunakan dalam penelitian. Maka dengan kesabaran tadi akan membentuk sejarawan yang besar, pandai, berpengetahuan, dan berwawasan.


 Sebagai contoh, seorang peneliti kadang menghabiskan banyak waktu, berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bulanan di depan buku dan terjemahan teks sejarah kuno. Dengan banyaknya waktu dan materi yang dia kedepankan demi mendapatkan hasil penelitian, bukan hanya menelitinya tetapi juga waktu dia mengumpulkan data ilmiah dan ketika memastikan terjemahannya benar tanpa salah.

 


2. Berwawasan luas

 Berwawasan luas dan pengetahuan yang banyak menjadi salah satu faktor yang membuat seorang peneliti mampu menyelesaikan penelitian dengan sangat mudah. Maka peneliti akan menguasai materi dan mengetahui keadaan zaman sejerah yang sedang ia pelajari, membantunya dalam mengeluarkan pembelajaran yang kuat dan penting, dan menjadi ahli di bidangnya.



3. Senang belajar bahasa

 Orang-orang terdahulu meninggalkan banyak dari tulisan-tulisan kuno di atas prasasti, bebatuan, tembok kuburan, tempat ibadah, candi, monumen, obelisk, patung, kertas papyrus, dan sebagainya dari peninggalan peradaban yang ada. Mempelajari bahasa suatu peradaban dan menguasainya adalah hal penting dalam mempelajari sejarah, karena bahasa merupakan sumber pertama peradaban. Mempelajarinya membutuhkan perjuangan dan waktu yang sangat besar.


 Sebagai contoh jika kita ingin mempelajari peradaban Arab dan Islam, maka selayaknya kita bisa menguasai Bahasa Arab, Bahasa Hieroglif dan Koptik untuk peradaban Mesir Kuno, Bahasa Jawa Kuno untuk peradaban Pulau Jawa, dan lainnya seperti bahasa Melayu Kuno, Ibrani, Tamil, Mandarin, Latin, Yunani, dsb.


4. Mampu melakukan penelitian dan mempresentasikan hasil penelitian

  Hal penting lain yang harus dimiliki oleh seorang sejarawan adalah melakukan penelitian, tidak hanya itu dia harus bisa mempresentasikan hasil penelitian dalam bentuk tulisan, buku, ataupun laporan.


 Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data ilmiah, melakukan riset dengan metode-metode yang telah ada. Kemudian menulis dan menyusun, yang terakhir meninjau kembali apa yang sudah dia tulis. Menulis dengan kalimat ilmiah yang benar dan menyakinkan.


 Tapi sayangnya sekali, sedikit sekali sekarang penulis yang benar-benar melakukan penelitian ilmiah, hal ini karena tidak adanya latihan dan kegiatan yang benar-benar ingin meneliti peninggalan sejarah. Bahkan banyak tercatat, peninggalan-peningalan di Indonesia ditulis pada masa kolonialisme oleh orang asing, sehingga yang menulis bukan orang asli Indonesia. Padahal masih banyak peninggalan-peninggalan yang belum diteliti, maka ini menjadi PR besar bagi para sejarawan.


5. Memiliki sifat amanah dan kejujuran ilmiah

 Ini adalah sifat yang langka, yaitu kejujuran ilmiah, amanah dalam menyampaikan ilmu. Salah satu sifat amanah dan kejujuran ilmiah dengan menulis dan mengutip secara benar dari mana ilmu itu kita ambil, menyertakan sumber yang lengkap. Maka tak salah lagi, apalagi di zaman digital sekarang sangat marak plagiatisasi, pencurian karya, dan pemalsuan ilmiah. Maka siapa yang tidak amanah dan jujur, maka dia dianggap pencuri dari kerja keras seorang peneliti yang sudah berjuang.



Catatan:

Tulisan ini adalah terjemahan bebas dari Manhaj Al-Bahsti Fi Al-Tarikh Al-Qadim, halaman 8-9, karangan Doktor Ahmad Rif’at Abdul Jawad, Dosen Jurusan Sejarah dan Peradaban, Universitas Al-Azhar Kairo. Sebenarnya dalam buku itu lebih menjelaskan tentang sejarah kuno (ancient history) secara khusus, maka dengan terjemahan bebas ini, diharapkan lebih nyaman dan enak untuk dibahas dalam sudut sejarah secara umum.


Post a Comment

Previous Post Next Post