Gimana, Masih Gagal Move On?


Pernah gak sih kamu mikirin orang yang kamu suka, gebetan misalnya? Atau mikirin mantan?

Bener gak sih pikiran yang seperti itu selalu mengusik dan mengganggu hidupmu?

Kasihan kamu yang mikirin dia siang-malem, bangun-tidur ganggu konsentrasi belajar dan kerja, bahkan mengurangi kekhusyukan  ibadah, toh dia belum tentu mikirin kamu! 

Capek gak sih begitu terus?

Pikiran yang seperti itu tidak akan memberimu ketenangan dalam jiwa, bahkan pikiran setan yang mengganggu ibadahmu. 

Tahu gak? Menurut penelitian yang disiarkan di salah satu stasiun TV, 37 kasus bunuh diri remaja, lebih dari 50% gara-gara masalah cinta.

Pertanyaannya, Harus gak sih kamu move on?

Penting gak sih move on? 

Kenapa kamu ingin melupakannya? 

Gimana nih udah terlanjur sayang?

Sebenarnya ada dua pilihan untuk menjawab masalah cinta dan gangguan pikiran tadi, nikah atau move on.

Tapi gini, jangan sampai salah proses akhirnya gagal move on. Jangan salah arah melupakan, harus tahu mana yang dilupakan dan mana yang ditinggal.

Penyebab susahnya move on dan melupakan apa?

Cobalah untuk tidak melupakan, karena semakin kamu mencoba untuk melupakan semakin kamu akan mengingatnya.

Trus gimana?

Jadi gini, sekarang waktunya kamu bener-bener hijrah, jauhi pergaulan teman-teman yang sering pacaran dan bahas masalah jodoh. Atur postingan medsosmu tentang kegalauan dan  kebaperan. Belajar boleh, baper jangan!

Udah gak usah jadi stalker, santai aja, kamu gak akan mati kok ditinggal seseorang. Kita udah gede, bukan waktunya nangis lagi.

Cut aktifitas pacaran, tinggalin yang gak perlu, udah putusin aja! Hijrah dari tempat kamu yang gak bener itu, udah lupakan aja!

Jangan nganggur dan gabut, kamu bisa galau. Kalau kamu gabut buat banyak pekerjaan untuk menyibukan diri.

Fokus pada target yang kamu lakukan, jangan sampai kosong. Kalau kosong, hati-hati aja kamu bakalan lakuin sesuatu yang negatif dan kepikiran dia lagi. Sibukkan dirimu dengan sesuatu yang fun, berguna dan melakukan banyak perbaikan diri.

Hang out! Buat kenangan baru, bukan melupakan kenangan lama. Kunjungi tempat-tempat yang kamu habiskan dengannya. Bukan menghindar. Karena semakin banyak kenangan baru yang kamu buat, maka akan mulai menggeser kenangan lama.

Kamu ingin menghubungi dia lagi dengan alasan menjalin silaturahim?

Sebenarnya kamu kangen kan? Yah, pikir sendiri aja, kalau gak perlu mendingan gak usah. Jauhi dulu beberapa bulan baru ketemu, gak usah hubungi dia terus.

Yang lewat, ya udah lewat. Hidupmu bukan masalah hati doang, banyak hal lain yang bisa dilakuin.

Jalani hidupmu bersama keluarga dan sahabat, kamu gak sendiri. Dunia itu luas, main sana! Nikmati waktumu, percaya pada dirimu, masa depan masih panjang. Kamu bisa belajar dan banyak baca buku dari sekarang.

Hindari sering berkumpul dengan lawan jenis kecuali dengan sesuatu yang perlu banget.
 
Stop baper, perbaiki hubungan dengan lawan jenis, jangan sengaja kamu cari yang lain agar lupa dan hanya sebagai pelarian. Hal-hal seperti ini hanya akan membuatmu semakin baper setiap saat, bahkan menumbuhkan dosa baru.

Akhir tapi bukan terakhir, biar memori dan bayangan yang terlintas tentang dia bisa dihapuskan. Kamu bisa meminta yang lebih sempurna kepada yang Maha Sempurna dengan berdoa.

يَمْحُو اللّهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَاب

“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummu al-Kitab (Lauhu al-Mahfudz).” (Q.S.  Al-Ra’d [13] : 39)

Mulai sekarang bersyukurlah, gak usah melakukan hal-hal bodoh demi si dia. Nikmati hidup bebasmu dengan hal-hal yang positif.

Jodoh di tangan Allah. Jodoh udah ada yang ngatur. Allah memang tidak memberi sesuai harapan dan keinginan, tapi siapa yang Maha Mengetahui?

Putusin aja! Atau bulatkan hati kalau ketemu yang cocok langsung nikah, gak usah pakai main-main segala.

Gitu kawan, move on itu melelahkan, tapi berharap terlalu banyak lebih melelahkan dan berujung kecewa. Jangan banyak berekspetasi! Karena cinta tidak bisa dipaksakan, tak perlu berharap yang lebih baik ataupun yang sempurna.

Move on dan berhenti berharap tidak sama dengan putus asa. Cobalah untuk pasrah dan tawakal agar bahagia. Ikhlas menerima dan menghargai apa yang Allah berikan.

Move on terkadang sangat melelahkan dan menyakitkan, tetapi akan lebih menyakitkan bila kita terperangkap dalam harapan yang salah dan akhirnya berujung kekecewaan.

Semakin kita berharap kepada selain Allah, maka bersiaplah untuk semakin kecewa. Sumber harapan dan cinta hanya dari Allah. Cuma Allah yang bisa ngertiin kamu dan setia sama kamu. Dia tahu yang kamu butuhkan.

 Ingat Allah maka kamu akan tenang. Kembalikan kepada Sang Pemberi Hati, yang bisa membolak-balikkan hati.

أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Q.S.  Al-Ra’d [13] : 28)

“Aku pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia”
-Ali bin Abi Thalib Ra

________
Wi Farma
Kairo, 2019

2 Comments

Previous Post Next Post